KUALITAS SUMBER
DAYA MANUSIA
DI
ERA GLOBALISASI
Oleh : IIP IVANA
Hakikat
Pembangunan Nasional Indonesia adalah Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
dan Pembangunan seluruh masyarakat Indonesia
Manusia
Indonesia seutuhnya itu pada hakikatnya
ialah manusia yang berkualitas. Pada
tataran idealnya adalah manusia yang memiliki
keseimbangan ,keselarasan dan keserasian
antara hubungan dengan Tuhan Yang
Maha Esa dan hubungannya dengan alam,akal,perasaan ,jasmani dan rohani,diri dan masyarakat (
manusia Pancasila Model Manusia
Indonesia ).
Pada
tataran Praktis, manusia Indonesia yang berkualitas itu ialah manusia yang
menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
( IPTEK ) yang dilandasi Iman dan Taqwa ( IMTAQ), yang berakar pada budaya Pancasila.
Peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia Menjadi kepedulian kita,bukan hanya karena kita
menghadapi era kesejajaran ( Globalisasi ),tetapi karena kualitas Sumber Daya
Manusia yang tinggi merupakan Kunci dari Kemajuan suatu bangsa.
Kita
dapat belajar dari kemajuan yang dicapai oleh bangsa lain,misalnya Korea
Selatan,Jepang dan Singapura.
Negara-negara tersebut pada umumnya miskin Sumber Daya Alam,tetapi tinggi
Kualitas Sumber Daya Manusianya sehingga mampu bersaing dalam pencaturan
perekonomian dunia. Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia kalau diukur dari
waktu belajarnya menduduki tempat terakhir di Negara-negara ASEAN. Sebagai contoh atau pembanding kita ambil kegiatan belajar anak-anak di Jepang.
Anak-anak di Jepang,pada umumnya
sedikit waktu bermainnnya atau menonton Televisi. Waktu belajar
anak-anak di Jepang lebih banyak
dari pada bermain dan menonton TV. Mereka mampu menamatkan 10 buah buku @ 500
halaman dalam satu tahun. Rata-rata IQ anak-anak Jepang 167 sedangkan
anak-anak di Amerika Serikat atau Eropa mencapai rata-rata 100. Umur 14 tahun,
anak-anak Jepang tingkatan berpikirnya setara dengan umur 18 tahun anak-anak di
Amerika Serikat.
Bagaimana
dengan anak-anak kita?
Menurut
penelitian Prof.Dr. Sarlito Wirawan
mengemukakan beberapa hal sebagai
berikut :
1. 80
% anak-anak kita senang pamer diri
2. Cita-cita
tinggi upaya kurang
3. Belum
punya arah belajar
4. Sulit
Konsentrasi
5. Cepat
mengantuk
Inilah
hambatan yang harus dihadapi dan dihilangkan,dan kita harus mengejar
ketinggalan kita untuk mensejajarkan diri dengan bangsa-bangsa yang telah maju.
Disinilah
pentingnya “Pendidikan dan Kesehatan “ kedua hal ini tidak dapat
dipisahkan,kalau kita menginginkan manusia yang produktivitasnya tinggi.
Untuk
menghasilkan manusia yang berproduktivitas tinggi kita harus mengembangkan
kemampuan dibidang Teknologi,untuk
mengembangkan kemampuan bidang Teknologi harus dilakukan Investasi yang besar
dibidang Pendidikan dalam arti luas, Sedangkan investasi baru dapat dilakukan
dengan baik apabila ada peningkatan kesejahteraan.Kesejahteraan
dapat meningkat kalau ada kenaikan nyata dalam pendapatan perkapita yang
disebabkan oleh peningkatan produktivitas SDM yang berketerampilan dan
berpengetahuan sebagai hasil pendidikan.
Dalam
posisinya sebagai sumber daya SDM menentukan keberlangsungan dan kecepatan
perkembangan perekonomian. Peran tersebut tergantung pada jumlah dan mutunya.
Semakin tinggi mutunya,semakin tinggi produksi yang dihasilkan dan akses serta
perannya dalam perkembangan modal dan teknologi makin besar pula.
Dengan
demikian perkembangan produksi menjadi lebih cepat,begitu juga dengan teknologi
dan modal yang terdorong oleh makin tingginya mutu SDM.
Sebaliknya
apabila mutu SDM-nya rendah maka produksi yang dihasilkanpun rendah.
Pembentukan modal dan akses terhadap teknologi rendah atau sedikit maka
pembentukan modal dan akses terhadap teknologi menjadi lambat dan terbatas,
jadi perkembangan perekonomian menjadi lebih lambat.
Demikian
pula halnya kenaikan mutu SDM itu akan berpengaruh pula pada bidang-bidang
lainnya. Oleh karena itu kepedulian bangsa Indonesia pada era ini diarahkan
pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Penulis adalah Pemimpin
Redeaksi
Buletin Edukasi PGRI
Cabang Cipanas Kabupaten
Cianjur
dan sebagai praktisi pendidikan.
===== sekian=====